Senin, 06 Agustus 2012

Chocodot VS Choco.Dol

Di pertengahan tahun 2010, Kiki Gumelar pemilik Chocodot merasa telah dibajak karya ciptanya sekaligus dirugikan dengan beredarnya produk-produk yang sangat mirip sekali dengan Chocodot ciptaanya. Betapa tidak, produk-produk ini dibuat “meniru banget” Chocodot mulai dari ukuran, berat, tema kemasan, tulisan, harga bahkan nama brand produk ini seperti sengaja dibuat supaya orang samar dan menganggap produk ini adalah produk Chocodot. Choco.Dol, itulah produk yang Kiki sebut-sebut sebagai produk plagiat dari Chocodot.

Adalah PT. Herlnah Cipta Pratama, perusahaan dodol Garut terbesar dan terkenal dengan brand produk Dodol Picnic nya yang mengeluarkan produk Choco.Dol ini. Lho Dodol Picnic sekarang mengeluarkan produk cokelat juga ya?

“Entahlah apa yang dipikirkan mereka, Koq bisa-bisanya perusahaan Dodol Picnic mengeluarkan produk yang sama persis dengan produk gue” ujar Kiki pemilik PT. Tama Cokelat Indonesia yang dulunya berstatus U.D Tama Cokelat. Padahal perusahaan Dodol Picnic adalah salah satu perusahaan yang ia kagumi yang menjadi salah satu barometer dalam menjalankan bisnisnya. 

“Dulu saya sempat bertemu dengan direkturnya dalam sebuah event produk makanan. Dan mereka support banget sama produk-produk aku. Tapi sekarang kenyataannya… kata orang sunda mah “ngaleng bari neke nukitu teh”. ujar duda seorang anak ini sambil nyengel.

Chocodot, Chocolate with Dodol Garut, adalah slogan Chocodot saat itu dicetuskan Kiki Gumelar dengan maksud mengangkat nama Garut yang sudah terkenal dengan produksi dodolnya dengan sebuah produk baru bertemakan cokelat. Dan itulah yang menjadi daya tarik chocodot sehingga berbeda dengan produk cokelat lainnya. Menikmati dodol dalam balutan cokelat merupakan sensasi baru yang belum pernah orang rasakan. Namun image konsumen terhadap Chocodot masih tetap terfokuskan pada Dodol Garutnya, bukan pada cokelatnya. Tapi Kiki membantah “Gue bukan jualan dodol tapi gue jualan cokelat” katanya.

Melihat image masyarakat terhadap Chocodot adalah dodol, mungkin inilah yang ditakutkan Dodol Picnic, image Dodol Garut berpindah ke Chocodot sehingga merasa disaingi dan brand Dodol Picnic yang selama puluhan tahun ini menjadi Dodol nomor satu di Garut bahkan di Indonesia lenyap begitu saja digantikan dengan produk baru yang baru saja berjalan satu setengah tahun.

Alasan lain mengatakan mungkin dalam kurun waktu 1,5 tahun itu Chocodot berkembang dengan begitu cepat, sehingga banyak para pengusaha melirik dan mempelajari Chocodot untuk dijadikan ide bisnis baru seperti yang Kiki Gumelar jalani. “Bersaing sih boleh tapi jangan jadi Plagiator dong” ujar Kiki kesal. Ada juga opini yang mengatakan karena merasa image Dodolnya “dicuri” Chcocodot, Dodol Picnic balas “mencuri” Chocodot dengan mengeluarkan Choco.Dol.

Kejadian ini menjadi sebuah ganjalan bagi Kiki Gumelar, ia pun tidak ingin image Chocodot miliknya menjadi buruk dimata konsumen dengan beredarnya produk “Chocodot Gadungan” itu. “Aku kan ga tau rasanya seperti apa Choco.Dol itu. Mending kalau rasanya lebih baik dari Chocodot, kalau nggga… bisa ngancurin bisnisku” ujarnya.

Untuk menjaga citra Chocodot dimata konsumen dari kejadian itu akhirnya Kiki mengeluarkan produk “penetral” yang diberi nama Chocodol (tanpa tanda titik pada huruf D nya). Chocodol Cokelat Isi Dodol buah. Namun produk ini tidak diklaimkan Kiki ke dalam produk P.T Tama Cokelat Indonesia tapi "dihibahkan" ke Roslyn's Chocolate dan harga jualnya digeser lebih murah dari harga produk Choco.Dol.

“Aku gak pikirkan harga atau keuntungan dari Chocodol, bahkan rela rugi sedikit dari pada kehilangan image Chocodot yang berakibat rugi besar dan aku sudah patentkan kedua brand produk tersebut” ujarnya. Inilah tindakan brilian dari seorang Kiki Gumelar yang mampu menguasai dunia bisnis dan membaca pasar. Tindakan Plagiarisme itu ia balas dengan teknik bisnis tingkat tinggi. Super Sekali !

Yah itulah dunia bisnis, hambatan selalu saja ada,kita harus pandai-pandai menyikapinya dengan kepala dingin. Siapa yang bisa bertahan, dialah yang akan mencapai kesuksesan seperti yang dialami Kiki Gumelar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar